Macam Majas

SASTRA

Majas (Gaya Bahasa)
Majas adalah cara pengarang menggunakan bahasa untuk mengekspresikan perasaan atau buah pikiran. Sehingga menjadi lebih hidup dan menimbulkan kesan yang lebih mendalam.

Macam-macam majas :

  1. Metafora :
    Perbandingan langsung suatu benda dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
    Contoh : a. Semangatnya membaja untuk mencapai cita-cita
    b. Tatkala sang raja memancarkan sinarnya (matahari)
  2. Smile :
    Mempersamakan objek yang dituju, kata-kata yang dipakai biasanya (seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, bagaikan,serupa)
    Contoh : a.Wajahmu bakpurnama indah bulan kejora
    b.Hatimu lembut bagaikan sutera sangat mengesankan
  3. Personifikasi:
    Majas yang melukiskan benda mati seolah-olah seperti manusia
    contoh : a. Daun mulai gugur melayang terbang keangkasa
    b. Ombak berkejaran menuju pantai yang indah itu
    c. Tatapan matanya menjeritkan penderitaan
  4. Tropen :
    Majas yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar
    artinya dengan pengertian yang dimaksud
    contoh : a. Pikirannya melambung dibawa angan-angan
    b. Sudah seminggu ia bertapa dikamarnya
  5. Simbolik :
    Majas kiasan untuk melukiskan sesuatu dengan menggunakan
    benda –benada sebagai simbol atau perlambang
    Contoh : a. Warna putih lambing kesucian
    b. warna hitam warna kedukaan
  6. Alegori :
    Majas yang berbentuk nseperti peribahasa/cerita dengan lambing-lambang moral manusia berbentuk puisi/prosa
    Contoh :a.Setiap insan di dunia mengalami topan & badai dalam kehidupan
    b.hidup harus tabah menghadapi kerikil tajam kehidupan
  7. Perifrasis :
    Majas penguraian sepatah kat diganti dengan serangk`ian kata yang mengandung arti yang sama.
    Contoh: a. Kapal padang pasir itu itu bergerak perlahan-lahan
    b. Jangan mempertaruhkan harta benda
  8. Hiperbola :
    Majas yang mengungkapkan perntaan secara berlebih-lebihan dengan dimaksud untuk memperhebat / meningkatkan kesan/pengaruhnya.
    Contoh : a. Sampai setengah mati aku mencintaimu
    b. suaranya yang keras itu membelah angkasa
  9. Litotes :
    Majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan keadaan/ sifat yang sebenarnya dengan maksud untukmerendah diri
    Contoh : a. Siapakah yang akan tertarik melihat wajahku yangburuk ini
    b. Silahkan duduk di kursi reot ini
  10. Paradoks :
    Majas yang mengungkapkan pernyataan yang berlawana dengan mengatakan kebalikan yang sebenarnya
    Contoh : a. Aku tertawa meskipun hatiku remuk
    b. Wajahnya buruk tetapi hatinya baik
  11. Ironi :
    Majas sindiran yang dikatakan sebaliknya dari kejadian yang sebenarnya dengan maksud menyindir secara halus
    Contoh : a. Aduh, rajin benar kamu jam 8 baru masuk !(terlambat)
    b. Sedikit sekali makanmu (yang dimaksud banyak)
  12. Pleonasme:
    Majas penegas yang mempergunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu dipakai lagisebab makna kata yang disebut sudah ada pada sebelumnya.
    Contoh : a. Diliriknya Aku dengan matanya yang indah itu
    b. Anton maju kedepan ! ( sama )
  13. Repetisi :
    Majas yang mengulang sepatah kata beberapa kali untuk menegaskan arti., majas ini sering digunakan dalam pidato
    Contoh : a. Tuhanlah tempat kita mengeluh, Tuhanlah tempat kita mengadu, Tuhanlah tempat kita meminta pertolongan
  14. Tautologi :
    Majas penegasan yang mengulang sepatah kata atau yang bersinonim secara berturut-turut dalmn sebuah kalimat
    Contoh : a. Sekali kukatakan tidak, tidak !
    b. Tetapi janjimu, jangan selalu mundur, mundur saja !
  15. Paralelisme:
    Majas yang mengulang sepatah kata beberapa kali un tuk menegaskan dan dipergunakan dalam puisi, dan dibagi menjadi :
  16. Paralelisme anaphora yaitu majas paengulangan kata-kata yang terdapat pada awal kalimat.
    Contoh : Kami ingin kasih
    Kami ingin cinta
    Kami ingin belaianmu, mama
  17. Paralelisme epifora yaitu majas pengulangan kata-kata yang terdapat pada akhir kalimat
    Contoh : Kalau kau mau, aku akan dating.
    Jika kau kehendaki , aku akan dating.
    Bila kau minta, aku akan dating.
  18. Klimaks :
    Majas yang menyatakan beberapa hal / kejadian secara berturut-turut makin lama makin menghebat .
    Contoh : a. Dari kecil sampai dewasa dan sampai setua ini belum juga kau mengubah kebiasaan buruk itu.
  19. Anti klimaks:
    Majas yang menyatakan beberapa hal atau kejadian scr berturut-turut tetapi makin lama makin menurun.
    Contoh : a. Kakeknya, ayahnya, dan ia sendiri hidup dalam kemmiskinan
  20. Retoris :
    Majas penegasan yang menggunakan kalimat Tanya tidak bertanya dengan tujuan untuk mengejek atau menyatakan kesangsian.
    Contoh : a. Siapakah yang mau dihina dan dijajah ?
    b. Mana mungkin orang mati hidup kembali ?
  21. Elipsis :
    Majas yang menggunakan kalimat elips yaitu tidak menyebutkan predikat/subjeknya karena pihak pendengar sudah mengetahui.
    Contoh : a. Dia menyuruh kita kerja keras,tapi ia sndiri … ?
    b. Rasailah bekas tanganku !
  22. Inversi :
    Majas yang berupa keblikan susunan kalimmat sehingga predikat lebih dipentingkan dan diletakkan di depan subjek.
    Contoh : a. Terpaku aku melihat kemegahan wajahmu
    b. Belajarlah ia dengan sungguh-sungguh
  23. Intorupsi :
    Majas yang menggunakan kata-kata sisipan di tengah-tengah kalimat untuk menjelaskan suatu kata yang kurang jelas. Biasanya ditulis dalam kurung atau diapit tanda pemisah.
    Contoh : a. Ia takut – sebetulnya malu – dating ke rumahku
    b. Ia – laki-laki yang berkkumis itu – menggangguku setiap hari.
  24. Praterito :
    Majas yang seolah-olah pengarang atau pembicara membunyikan /merahasiakan sesuatu. Pembaca dibiarkan memikirkan/ mengungkapkan hal yang dirahasiakan itu.
  25. Enumerasio:
    Majas yang menggunakan suatu peristiwa yang dilukliskan satu persatu sehingga seluruh peristiwa menjadi kesatuan yang tampak dengan jelas.
    Contoh : Laut tenang di atas permadani biru terhmpar. Perahu nelayan melancar perlahan-lahan. Angina berhembus spoi-sepoi basa. Bulan bersinar dengan terangnya. Di sana-sini bintang gemerlapan mengungkap lukisankeindahan alam.
  26. Antitesis :
    Majas pertentangan yang mempergunakan paduan kata yang ber5lawanan arti.
    Contoh : a. Pria wanita, kaya miskin mempunyai hak yang sama sebagai warga Negara
    b.Tua muda, besar kecil, semuanya habis dibunuh penjahat itu.
  27. Sinestesia :
    Majas yang ungkapannya mendapat gejala peruibshsn makna , akibat pertukaran dua indra yang berbeda.
    Contoh : a. Mukanya manis b. Mukannya masam
    c. Bicaranya pedas d. Bicaranya lembut
    26.Metonomia :
    Majas yang ungkapannya menggunakan nama ciri /kata hal yang dikaitkan dengan sesuatu sebagai penggantinya
    Contoh : a. Dia sedang asyik membaca Nh.Dhini di perpustakaan
    b.Tragedi 26 Desember 2004 jangan sampai terulang kembali
  28. Sinekdok proparte:
    Majas yang isi bacaannya mewakili seluruh orang dengan diwakili satu orang
    Contoh : Indonesia juara catur dunia
  29. Sinekdok proto :
    Majas yang isi bacaannya mewakili satu orang diwakili oleh semua orang.
    Contoh : Dia tidak tampak batang hidungnya
  30. Amiliorasi :
    Majas yang yang perubahan maknanya mengakibatkan sebuah kata(ungkapan nilainya lebih tinggi, halus, hormat, dan baik dibandingkan makna semula).
    Contoh : a. Para Tuna Netra itu diberi makan
    b. Para wartawan diberbagai surat kaabar siap kerja
  31. Peyorasi :
    Majas yang perubahan maknanya berkebalikan dengan majas amiliorasi, seperti lebih rendah, kasar, dan kurang baik disbanding makna semula.
    Contoh : saksi utama peristiwa itu dikejar para kulitinta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *