“Menahan Amarah” Merupakan Aplikasi dari Wujud Taqwa

KHUTBAH Khutbah Jum'at

MATERI KHUTBAH JUM’AT

“Menahan Amarah” Merupakan Aplikasi dari Wujud Taqwa

Oleh: M. Abd. Rahim, S.P.d.I., M.Pd., Gr.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ ِللهِ الًّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ وَالّذِيْ هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لآاِلهَ إِلّاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُوْصِلُنَا إِلَى جَنَّاتِ النَّعِيْمِ وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظَرِ لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِىُ الرَّؤُفُ الرَّحِيْمُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ  أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini mari kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt. Dalam arti selama hidup di dunia ini mau untuk melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah Swt, baik itu mengarah ke arah vertical maupun ke horizontal. Baik itu melaksanakan sholat, menunaikan zakat, juga mohon ampun kepada allah atas segala kekhilafan dan kelupaan kita kepada-Nya, bersedah diwaktu lapang maupun sempit, menahan amarah, memaafkan juga berbuat baik kepada orang lain. Selain itu juga ikhlas untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Swt, seperti Moh Limo yaitu tidak mau mateni (membunuh), maling (mencuri), main (berjudi), minum (mabuk-meminum minuman keras dan tidak mau madon (berzina).

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Barang siapa selama hidup di dunia mau dan mampu untuk meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah maka di akhirat kelak akan mendapat Ridlo dari Alah Swt dan dimasukkan dalam surganya yang penuh kenikmatan, Allahuma Amin. Dan sebaliknya barang siapa menantang, membangkang atas perintah dan larangan Allah, di akhirat kelak akan dilaknat, dikutuk dan dijebloskan dalam api nerakanya yang penuh siksaan. Nau’udzubillah min dzalik.

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Dalam forum khutbah ini saya akan membawakan pokok bahasan “ menahan amarah” karena sesuai dengan Qs. Ali Imron,3:133-134 bahwa menahan amarah salah satu pengertian dari taqwa. Allah berfirman :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya:

(Qs. 3:133) Dan bersegeralahkamu mencari ampunan dari tuhan-Mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa.

(Qs. 3:134) Yaitu orang yang berinfak (bersedekah) di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Dalam firman Allah swt di surat Ali Imron ayat 133-134 tersebut, ada lima pengertian yang dimaksud taqwa yaitu; (a) mohon ampun kepada Allah Swt, (b) berinfak /bersedekah di waktu lapang maupun sempit, (c) orang-orang yang menhan amarahnya (d) memaafkan (kesalahan) orang lain (e) dan berbuat baik. Akan tetapi dalam khutbah ini saya akan membahas salah satu dari kelima tersebut yaitu “menahan amarah ( وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ)”. Dalam hal ini dari Anas r.a. Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ كَفَّ اَللَّهُ عَنْهُ عَذَابَهُ –  أَخْرَجَهُ اَلطَّبَرَانِيُّ فِي اَلْأَوْسَطِ

Artinya:

“Barang siapa mampu menahan amarahnya Allah akan menahan dirinya dari adzab Allah Swt (HR. Thabrani) dalam kitab Ausath (Hadist Bulughul Marom No: 1535)

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Pada hakikatnya manusia itu sempurna, akan tetapi menyalah gunakan atas nikmat yang diberikan menjadi sebuah kekurangan. Seperti amarah, amarah sebenarnya merupakan anugrah yang kuasa yang melekat di diri manusia untuk bisa dikelola sebaik mungkin, maka dari itu amarah harus ditahan, karena dalam surat 3 Ali Imron ayat 134 diatas diinstruksikan bahwa menahan amarah merupakan bagian dari perbuatan TAQWA dan dijelaskan diayat sebelumnya (133) bahwa surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa.

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Maka dari itu kita seharusnya bisa menahan amarah agar tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Karena perlu dingat bahwa setiap perbuatan manusia kembalinya pada diri sendiri, sesuai firman Allah dalam QS. Al-Isro’,17:07

….إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

Artinya:

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.

Dan Qs: Fushilat.41:46

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ

Artinya:

Barang siapa mengerjakan kebaikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhan-mu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-(Nya).

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Maka dari itu ada hal-hal yang negative bagi diri sendiri apabila amarah tersebut tetap kita lakukan. Yaitu:

  • Marah dapat menyebabkan Anda tercela

Sesuai perkataan imam ja’far shodiq “Hindarilah amarah karena hal itu akan menyebabkan kamu tercela” dan di dalam salah satu buku Dr. Mardin menjeaskan bahwa seseorang yang sedang marah akan menyebabkan tidak tahu akan yang barusan dilakukannya. Dan di waktu marah inilah sekila manusia tidak mengetahui eksistensi dirinya.

  • Marah akan membinasakan hati

Marah merupakan tidak lain adalah penyakit hati, yang apabila dibiarkan akan merusak diri secara keseluruhan. Maka imam ja’far Shodik pernah berkata : “Amarah akan membinasakan hati dan kebijaksanaan, sehingga barang siapa yang tidak menguasainya maka ia tidak akan dapat mengendalikan fikirannya”

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

  • Marah akan mengubah fungsi organ tubuh

Berdasarkan penyelidikan ilmiah yang dilakukan oleh Dr Man bahwa mengenai fisiologis akibat kecemasan-marah telah terungkap adanya berbagai perubahan diseluruh anggota tubuh seperti hati, pembuluh darah, perut dan kelenjar dalam tubuh. Maka seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah akan berubah pada waktu marah, yang tentunya bila marah akan mengarah ke hal yang negative dan merugikan orang lain.

  • Marah bisa mempercepat kematian

Amarah yang terjadi pada seseorang akan mempengaruhi kualitas kesehatannya. Dan menurut para ahli kesehatan, marah dapat menyebabkan kematian secara mendadak jika mencapai tingkat tertentu. Maka dalam   hal ini Imam Ali ra. Pernah berkata “Barang siapa yang tidak menahan amarahnya, maka akan mempercepat kematian.”

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Di dalam kesempatan ini saya juga akan menyampaikan TIPS bagaimana menahan amarah agar menciptakan hubungan keluarga yang sakinah mawadah warohmah, dan menciptakan cara hidup bersosial yang harmonis sehingga tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Oleh karena itu dalam hal ini Drs. Karman ada empat hal untuk menahan amarah yaitu:

  1. Membaca Ta’awwudz (memohon perlindungan)

Kenapa membaca ta’awud karena pada hakikatnya marah adalah dorongan dari syetan. Maka di Hadist Riwayat Abi Dunya Nabi bersabda: Apabila salah seorang diantara kamu marah maka katakanlah “ Aku berlindung kepada Allah maka amarahnya akan reda.

  • Berdiam dan tidak banyak bicara

Karena Nabi Saw pernah bersabda: “Maka apabila salah seorang diantara kamu marah, maka berdiamlah (HR. Ahmad)

  • Duduk atau berbaringlah

Di dalam Hadist Riwayat Syaikhoni Nabi Saw bersabda: Marah itu dari setan maka apabila salah seoarang dianataramu marah dalam keadaan berdiri maka duduklah, dan bila keadaan duduk maka berbaringlah”

  • Berwudlu atau mandi

Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya marah itu dari syetan dan syetan terbuat dari api dan api hanya bisa dipadamkan dengan air, oleh karena itu apabila salah seorang diantaramu marah maka berwudlulah atau mandilah (HR. Ibnu Asakir, Mankuf)

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Di akhir khubah ini saya berpesan seperti halnya Nabi berpesan kepada sahabat Ali ra. Di dalam kitab “Wasyiatul Musthofa” Nabi berkata kepada Ali ra:

Ya Ali, Iyyaka walghodob Fainnahu minassyaiton, wahua aqdaru ma yakunu ‘alaika fi halatil Ghodobi.

Artinya:

Hai Ali, hindarilah marah sebab marah itu berasal dari setan, dan setan lebih mudah menguasai dirimu disaat dirimu dalam keadaan marah”!!

Dan ketika nabi dimintai nasehat

أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! أَوْصِنِي فَقَالَ: لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ: لَا تَغْضَبْ –  أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa ada seseorang berkata: Wahai Rasulullah berilah aku nasehat. Beliau bersabda: “Jangan marah.” Lalu orang itu mengulangi beberapa kali dan beliau bersabda: “Jangan marah.” Riwayat Bukhari (HADIS KE-1253)

Ma’asirol Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rohimakumullah

Mari di akhir khutbah ini bersama-sama berdo’a, semoga Allah selalu memberi perlindungan pada kita semua, sehingga dapat melakukan sedikit dari isi kandungan Al-Qur’an (QS.3:133-134), diberi keindahan hidup berkeluarga, bermasyarakat yang harmonis. Dan semoga amal baik kita semua diridlohi oleh Allah Swt dan menggolongkan kita semua termasuk hamba-hamba yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Allahumma Amin

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

DAFTAR PUSTAKA


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *