Khutbah ialah ceramah yang dilakukan sebelum pelaksanaan sholat jum’at yang memilki syaraat-syarat dan rukun tertentu dan dilakukan oleh laki-laki yang disebut Khatib
- Syarat Khatib
Salah satu syarat sahnya mendirikan sholat jum’at ialah harus didahului 2 khutbah oleh khatib dengan ketentuan :
a. Muslim yang telah baligh, berakal sehat dan taat beribadah
b. Mengetahui syarat dan rukun dan sunnah khutbah
c. Suci dari hadats dan najis baik badan maupun pakaian serta tertutup auratnya
d. Fasih mengucapkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits
e. Memiliki akhlak yang baik, tidak tercela dimata masyarakat dan tidak terbiasa melakukan dosa
f. Berpenampilan baik rapi dan sopan.
- Syarat-Syarat Khutbah
a. Disampaikan sesudah waktu masuk dhuhur
b. Berdiri bila mampu
c. Suara khatib harus jelas, keras dan dapat didengar oleh jama’ah agar mendengar nasehat dan wasiatnya, untuk masa sekarang menggunakan pengeras suara televisi atau monitor merupakan hal yang tidak dapat dihindari (sehingga jama’ah yang berada jauh atau diruang lain dapat melihat khatib)
d. Duduk diantara dua khutbah
e. Tertib yakni berturut-turut antara khutbah pertama dan kedua sabda rasulullah saw :
كَانَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ قَائِمًا وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ (رواه الجماعة الا البخاري و الترمذى)
“Rasulullah Saw berkhutbah dengan berdiri dan beliau duduk diantara khutbah” (HR. Jama’ah kecuali Bukhari dan Turmudzi)
Sabda Rasulullah Saw lagi :
كَانَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا خَطَبَ اِحْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلَاصَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَاَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍصَبَاحَكُمْ وَمَسَاءَكُمْ (رواه مسلم وابن ماجه)
“Bila Rasulullah Saw berkhutbah, kedua matanya merah, suaranya keras dan semangatnya tinggi bagai seorang panglima yang memperingatkan kedatangan musuh yang menyergap dikala pagi atau sore” (HR. Muslim dan Ibnu Majah )
- Rukun Khutbah
a. Membaca hamdalah pada kedua khutbah.
b. Membaca Syahadatain
c. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
d. Berwasiat taqwa kepada jama’ah, berisi ajakan meningkatkan iman, taqwa, ibadah serta nasihat agar beramal saleh yang bermanfaat bagi kehidupanya.
e. Membaca ayat suci Al-Qur’an
f. Berdo’a pada khutbah kedua memohon ampunan, kesejahteraan dan keselamatan bagi kaum muslimin dan muslimat dunia dan akhirat
- Sunnah Khutbah
a. Khutbah disampaikan di tempat yang lebih tinggi atau di atas mimbar.
b. Khutbah disampaikan dengan kalimat yang jelas, sistematis dan temanya sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
c. Khatib dalam menyampaikan khutbahnya diperpendek, jangan terlalu panjang, sebaliknya shalat Jum’at yang diperpanjang .
d. Khatib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khotbah
e. Khatib hendaknya menertibkan rukun-rukun khutbah, yaitu dari membaca hamdalah sampai rukun khutbah yang terakhir dengan berdo’a untuk kaum muslimin.
- Adab shalat Jum’at
a. Hendaklah berangkat ke masjid lebih awal, hindari datang sesudah imam memulai khutbahnya.
b. Mengisi shaf yang kosong, kemudian mengerjakan shalat “Tahiyatul Masjid” sebanyak dua rakaat
c. Memperbanyak dzikir, berdo’a, membaca shalawat atau membaca Al-Qur’an dengan suara pelan sebelum imam naik ke mimbar
d. Mendengarkan khutbah, tidak boleh bicara, menegur jama’ah, mengantuk atau tidur sehingga tidak mengetahui isi khutbah.
Sabda Rasulullah SAW :
اِذَا قُلْتُ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (رواه البخارى و مسلم)
“Apabila Engkau berkata kepada temanmu pada hari jum’at : ”Diamlah” padahal imam sedang menyampaikan khutbahnya maka jum’atmu akan sia-sia.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Praktek khutbah Jum’at
a. Membuat makalah atau naskah praktek khutbah Jum’at. sebelumnya perhatikan hal-hal sebagai berikut :
– Di daerah mana kita akan berkhutbah
– Waktu untuk menyampaikan materi 20 menit
– Materi disesuaikan dengan permasalahan dan kondisi yang terjadi di masyarakat.
– Susunlah makalah khutbah pertama dan kedua
– Siswa-siswi semuanya wajib membuat makalah
b. Makalah Jum’at sebaiknya diperiksa terlebih dahulu oleh guru pendidikan agama Islam untuk saran dan perbaikan .
c . Siswa-siswi tampil mendemonstrasikan diri sebagai khatib secara bergiliran sedang yang lain sebagai jama’ah
d. Diantara siswa-siswi mengadakan diskusi dan evaluasi atas penampilan siswa-siswi lainya.
e. Siswa yang berpenampilan terbaik ditinjau dari gaya dan materinya dapat diajukan menjadi khatib sungguhan di Mushala sekolah atau masjid sekitar.
f. Contoh kerangka makalah Khutbah Jum’at.
- Khutbah (pertama)
a. Khatib berdiri dimimbar sambil mengucapkan salam.
b. Duduk tatkala dikumandangkan adzan
c. Selesai adzan khatib berdiri dan membaca rangkaian rukun khutbah :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. صلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْن. اما بعد يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
d. Memberi wasiat , hendaklah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam memberi wasiat ini hendaklah membaca Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar wasiat dalam menyampaikan khutbah
e. Penutup khutbah I (pertama)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. وَقُل رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن
- Khutbah II (kedua)
- Selesai Khutbah pertama khatib duduk sebentar (sebaiknya berdo’a, mohon ampun bagi kedua orang tua)
- Untuk khutbah kedua boleh menyampaikan kesimpulan khutbah I (pertama) setelah membaca hamdalah, dua kalimat syahadat dan shalawat Nabi Muhammad Saw (seperti pada khutbah pertama diatas).
- Setelah itu diakhiri dengan membaca do’a :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
- Kalimat penutup khutbah kedua :
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
- Khatib turun dari mimbar dan bersamaan dengan itu muadzin mengumandangkan iqamah