Lihatlah matahari ! ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya (Bambang Q-Anees, 2006)
Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya setahap demi setahap. Dan dengan jalan perkuliahanlah salah satu proses menjadi cahaya itu di mulai. Kita sebagai mahasiswa tidak bisa hanya bercita-cita untuk kebahagiaan diri sindiri, melainkan harus melibatkan kebahagiaan banyak orang, karena kita tidak pernah lepas dari banyak orang. Untuk mencapai tujuannya itu kita membutuhkan bantuan-bantuan mereka.
Bersinergi adalah salah satu cara menjadi cahaya. Namun, kita tidak akan bisa menemukan sinergi bila belum mengenali diri kita (tujuan kemampuan mengatur waktu, dan sebagainya). Manusia adalah citra Tuhan, begitulah keyakinan agama menegaskan. Kita diciptakan sama dengan citra Tuhan, yang di dalam diri kita terdapat daya kreatif tuhan yang bisa di aktifkan untuk menciptakan dunia yang penuh kebahagiaan (Bambang Q-Anees, 2006). Maka dengan citra ilahi itulah seharusnya kita selalu optimis dalam bersinergi.
Selain sikap optimis, ada sejumlah tanda lain mengenai sikap yang hebat. John C Maxwell menjelaskan tujuh sikap ini. Namun, kami akan membahasnya sesuai kebutuhan kita sebagai mahasiswa.
Percaya pada diri sendiri
Kita harus percaya pada diri kita bahwa kita bisa melakukan sesuatu. Akan tetapi, sikap percaya tersebut harus direalisasikan dalam bentuk yang nyata yaitu berjuang pantang menyerah. Kita harus percaya pada diri kita karena hanya kita yang dapat menolong diri kita. Orang lain hanya bisa menambah sedikit rasa percaya diri kita. Selebihnya kembali pada diri kita sendiri. Percayalah, kita diciptakan oleh Allah dengan potensi yang besar untuk tujuan tertentu yang bermanfaat.
Kesediaan melihat yang terbaik pada diri sesama
Melihat sisi baik dari orang-orang sekitar dengan menghilangkan kecurigaan, merupakan cara yang baik untuk memperoleh teman dan pendukung kehidupan di masa depan. Melalui cara ini kita akan menemukan modal pendukung dari seluruh kegiatan kita.
Kemampuan melihat peluang dimana-mana
Sikap terhebat dari manusia adalah kemampuannya untuk bertahan dalam situasi apapun. Kemampuan ini ditentukan oleh cara melihat segala peristiwa sebagai peluang bagi kesuksesan di masa depan.
Kalau hidup dikaitkan dengan rencana Allah dan kebaikanNya, semua telah diatur oleh Allah. Jadi, dalam peristiwa sesulit apapun Allah memberikan tanda yang Ia tinggalkan bagi kesuksesan kita. Sesulit apapun pastilah ada tanda-tanda yang tersurat untuk menciptakan peluang bagi keberhasilan. Dengan cara ini, kita dapat menggunakan kesulitan sebagai pendorong dalam penemuan kepribadian kita.
Fokus pada solusi
Hidup pastilah berhadapan dengan masalah. Oleh sebab itu seharusnya kita mencari solusi atas permasalahan tersebut dengan segera, bukannya mencari-cari siapa kambing hitam yang menyebabkan perjalanan kita terhambat. Masalah yang di tunda penyelesaiannya tidak menghilang begitu saja melainkan semakin menumpuk dan membuat kita stres.
Hasrat memberi
Hasrat memberi adalah sikap sosial yang akan membuat kita terbebas dari kesendirian dan keterasingan. Memberi akan membuat kita menemukan kesadaran bahwa ada orang lain yang lebih membutuhkan dari pada kita. Kita juga akan merasakan kebahagiaan ketika melihat senyum raut gembira terima kasih. Saat itu, kita akan merasakan pentingnya keberhasilan yang akan membuat kita terus memberi. Memberi akan membuat kita optimis karena masih ada yang lebih susah ketimbang kita sekaligus bahwa kita dibutuhkan oleh orang lain. Lewat memberi pengetahuan kita akan mendapat tambahan ilmu.
Ketabahan
Ketabahan adalah syarat utama dalam setiap usaha. Tidak ada yang mudah dan dapat di raih begitu saja. Tanpa ketabahan dan kesabaran apapun akan menjadi setengah matang.
Ketabahan dan keuletan di sandarkan pada keyakinan bahwa sesuatu akan tumbuh sesuai dengan waktunya, tidak ada yang bisa diburu-buru dan tidak ada pula yang diperlambat. Bila waktunya tiba, matahari akan terbit. Demikian pula kesempatan meraih kesuksesan. Upaya mempecepat untuk meraih kesuksesan dapat saja dilakukan tetapi harus di dampingi dengan ketabahan untuk menghadapi segala resikonya. Ketabahan itulah yang di miliki oleh orang-orang besar karena tak ada satupun tokoh di dunia ini yang sukses tanpa ketabahan.
Tanggung jawab atas kehidupan sendiri
Tanggung jawab adalah kata yang menunujukan bahwa kita harus bertanggung jawab atas masalah yang kita hadapi. Jadi, kita tidak bisa melemparkan kesalahan pada orang lain. Kita yang menanam, kitalah yang akan menuainya.
Untuk menumbuhkan sikap hebat itu, kita bisa melakukan sejumlah kegiatan yang dapat mendorong kita berubah kearah yang lebih baik. Yaitu dimulai dengan mengubah prilaku. Tindakan yang terus menerus akan mengubah diri kita. Misalnya, jika kita membiasakan diri berpura-pura bertindak sebagai ilmuan kita akan menjadi seorang ilmuan. Akan tetapi, tindakan tersebut bukanlah suatu yang di angan-angan. Melainkan kita melakukannya sesuai dengan perjuangan-perjuangan yang pernah dilakaukan oleh ilmuan tersebut hingga mencapai sebuah keberhasilan. Buatlah komitmen dalam mencapai sebuah cita-cita agar kita tidak mudah berbelok arah dalam usaha mencapai cita-cita tersebut.