Menjadi Penulis Buku Mayor

BM Gel.27 Resume
Pada malam ini belajar menulis gelombang 27 sudah memasuki sesi yang ke-22. Dalam kesempatan ini materi yang di angkat yaitu “Menjadi Penulis Buku Mayor”. Materi ini disampaikan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni dan Pak Sim Chung Wei, S.P sebagai moderatornya. Sebelum materi disampaikan para peserta group WA Belajar Menulis Gel. 27 untuk mengisi link daftar hadir. 
Sebelum mulai izin bapak moderator memperkenalkan diri. “Perkenalkan, saya Sim Chung Wei di BM ini, biasa dipanggil Koko Sim, saat ini mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara. Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 telah menerbitkan 2 buku antologi, sedang menunggu terbitnya anologi ke 3, dan dalam masa  penyusunan buku solo.
Pak Sim mempekenalkan narasumber, “Bapak Joko Irawan Mumpuni adalah Direktur Penerbitan Penerbit Andi, selain itu beliau adalah dewan pertimbangan, IKAPI DIY., Beliau penulis buku  bersetifikat BNSP, juga asesor BNSP.” dengan membagikan slide di group WhatsAPP Belajar Menulis Gel.27.
Selanjutnya Pak Joko menyampaikan materi yang sangat penting mengenai penerbit. Penerbit Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif. Semak paparan beliau lebih dalam tentag perbukuan di indonesia:
Perbukuan Indonesia
Ada jenis-jenis buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini. Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:
Materi Pak Joko/ BM Gel 27Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak. Sedangkan buku Non Teks sering disebut juga buku Populer. Beliau juga memberikan asupan jenis penulis buku itu bermacam-macam; Satu penulis buku ditulis oleh satu penulis, Buku diterbitkan kerjasama dengan banyak lembaga, Satu judul buku ditulis oleh banyak penulis, Satu judul buku ditulis oleh konsursium penulis, dan buku diterbitkan kerjasama dengan kampus. Kita termasuk yang mana? Sekarang kita cek pada diri kita masing-masing kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis?
Penghambat Pertumbuhan Literasi/ Industri Penerbitan
Penghambat pertumbuhan literasi maupun industri penerbitan dipengaruhi oleh : Minat Baca (Budaya Baca, Kurangnya Bahan Bacaan, Kualitas Bacaan).  Minat Tulis (Budaya Tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penebitan, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penebitan).  Apresiasi Hak Cipta (Pembajakan, Duplikasi non legal, Perangkat Hukum). Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. 
Nah sekarang mengapa kita harus menulis?
Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi, ini yang akan didapatkan: kepuasan, reputasi, karir dan uang. Beliau menjelaskan lebih lanjut Apa yang penulis peroleh yaitu; Peningkatan Finansial (Royalty, diskon pembelian langsung, sminar/mengajar), Peningkatan karir (Adanya kebutuhan status jabatan, peluang karir di institusi/ di lembaga), Kebutuhan batin (Buku sebagai karya monumental yang akan di kenang sepanjang masa), dan Reputasi ( Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meneingkatkan reputasi penulisnya). 
Proses Penerbitan Buku
Berbicara mengenai menjadi penulis buku mayor, maka setelah kita menghasilkan karya atau menulis satu buku maka langkah selajutnya kita kirim ke penerbit. Maka beliau menjelaskan tentang bagaimana proses penerbitan mulai dari memasukan atau mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. 
Materi Pak Joko/ BM Gel 27
Kriteria Agar Naskah Buku Dapat Diterima oleh Penerbit untuk Dapat Diterbitkan
Jikalau kita mau menulis maka juga harus melihat kondisi pasar, apakah penerbit mau menerbaitkan buku kita. Karena banyak naskah  yang dikirim ke penerbit bisa ditolak atau tidak langsung diterbitkan, tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. 
Materi Pak Joko/ BM Gel. 27
Cara Mengetahui Tema-Tema yang Menarik
Tema populer bagaimana cara menilainya? Tentunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya tema tentang BATU AKIK akan diterima? Tema tentang BATU AKIK ternyata sudah tidak menjadi trend lagi.  jadi kalau ada naskah buku masuk bertema BATU AKIK saat ini pasti akan ditolak. 
Materi Pak Joko/ BM Gel. 27
Lalu bagaimana dengan tema yang lain, Pemasaran misalnya bagus pasarnya tidak pernah mengalami titik nadir dan kemudian hilang dari minat masyarakat. Namun ternyata judul Pemasaran akan lebih menarik minat jika diganti judul dengan Marketing, Matematika, Sistem Informasi Manajemen, atau Pengantar ilmu Hukum. Intinya kita membuat buku semenarik mungkin, mengena dan lagi dibutuhkan oleh masyarakat luas.
Materi Pak Joko/ BM Gel. 27
Cara Penerbit Mengukur Reputasi Penulis
Kalau tadi kita telah bahas bagaimana mengetahui tema-tema yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis? Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:
Dokpri/Tampilan Google Scholar
Sebagai contoh hasil untuk Prof, Jogiyanto. di Google Scholer ternyata memiliki jumlah sitasi 2000 itulah syarat minimal agar naskah bisa diterima. Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema-tema buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar. Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Agar Diterima Penerbit, Maka Kita Harus Menjadi Penulis yang Berfikir Idealis-Industrial
Ciri-ciri penulis yang berfikir Idealis-Industrial antara lain; 
Penulis tetap memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap berani ambil sikap berbeda dengan kebanyakan penulis lain.
Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh
Imbalan finasial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas
Keseimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas.
Kumpulan Qoute 
Imam Al-Ghazali “Bila kau bukan anak Raja, juga bukan ulama besar, maka menulislah”
Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Rumah Kaca h. 352)”
Marketing 5.0 : “Seorang penulis adalah conten creator produk kreatif primer yang oleh pihak lain bisa jadi ditransformasi menjadi produk kreatif turuanan”
Dilan “Katakan pada Dilan, yang berat itu bukan rasa rindu, tetapi menulis buku. Biarlah aku saja yang menanggungnya”
Begitulah pesan-pesan bapak Joko Irawan Mumpuni  sebagai narasumber dalam mengakhiri materi di Group WA Belajar Menulis Gel. 27 dibawah asuhan Omjay. Terimakasih ilmunya. Semoga memberi manfaat kepada semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *