BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Psikologi seorang manusia, setiap benda, baik itu berupa pandangan seorang akan warna dunia berbeda dengan pandangan manusia yang buta akan warna, mereka akan mendapat kesulitan untuk membedakan antara warna merah dan warna hijau, karena matanya tidak memiliki sejumlah unsur kimiawi sebagiamana manusia yang normal.
Perilaku, mulai dari mengedipkan mata sampai bermain tenis sampai menulis sebuah program komputer, tergantung pada integrasi banyak proses yang terjadi di dalam tubuh. Integrasi ini dilakukan oleh sistem syaraf, dengan bantuan sistem endoktren.
Banyak aspek dari perilaku dan fungsi mental dapat dipahami secara lebih baik dengan mengetahui proses biologi dasar. System saraf kita, organ idra, otot dan kelenjar memungkinkan kita mengetahui dan menyesuikan diri dengan lingkungan. Persepsi kita terhadap peristiwa tergantung pada bagaimana organ indra mendeteksi stimuli dan bagaimana otak menginterpretasikan informasi yang datang dari organ tersebut.
2. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dinamakan Neuron dan syaraf ?
Bagaimana struktur otak dan belahannya ?
Ada berapa bagian system syaraf itu ?
Dan bagaiman cara kerja system ende\oktrin itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unit Dasar System Saraf
a. Neuron dan Syaraf
Unit dasar sistem saraf adalah suatu sel khusus yang dinamakan Neuron. Otak manusia terdiri dari 12 milyar atau lebih sel khusus yang disebut Neuron, Yaitu unit dasar sistem saraf. Neuron merupakan kunci rahasia dari kegiatan belajar, serta berfungsinya mental.
Struktur Neuron bermacam-macam, tapi pada dasrnya ada tiga tipe utama, yakni Neuron Sensor yang membawa informasi dari organ indra ke otak, Neuron Motor yang membawa informasi dari otak ke otot dan Neuron Konektor, yang terdapat di dalam otak, dan sumsum tulang belakang, yang berfungsi menghubungkan Neuron Sensor dan Neuron Motor.
Terdapat tiga jenis neuron: neuron sensorik, mengirim impuls yang diterima oleh reseptor ke sistem syaraf pusat. Reseptor adalah sel khusus di organ indera, kulit dan sendi yang mendeteksi perubahan fisik atau kimiawi dan mentranslasikan (menyimpulkan) peristiwa neuron menjadi impuls yang berjalan sepanjang neuron sensorik.
Neuron motorik membawa sinyal yang keluar dari otak atau medulla spinalis (syaraf sumsum belakang) ke organ efektor yaitu otot dan kelenjar. Interneuron menerima sinyal dari neuron lain atau neuron motorik. Neuron sensorik dan mengirimkan impuls ke interneuron lain (neuron motorik). Interneuron ditemukan hanya di otak, mata dan syaraf sumsum belakang (medulla spinalis).
Dari seltobotz yang mencuat atau menonjol, sejumlah cabang pendek yang disebut dendrite. Dendrite dan seluruh selaput yang menutupi sel tubuh menerima pesan (implus syaraf) dari neuron yang berdekatan. Pesan ini secara berurutan dikirim ke neuron lain (atau ke otot dan kelenjar) melalui sebuah penyambung sel yang menyerupai tabung panjang dan tipis yang disebut akson. Jika akson terkena rangsangan pada pusatnya, akson itu akan mengeluarkan impuls ke salah satu arah (yang menuju ke sel tubuh) menjauhi sel tubuh. Tetapi impuls, syaraf itu dapat menyeberangi penghubung antar neuron (sinopsis), hanya dalam satu arah – dari akson sebuah neuron ke arah sel tubuh atau dendrite neuron lain.
Syaraf (nervus) adalah kumpulan akson yang keluar dari ratusan atau ribuan neuron. Satu syaraf mungkin berisi aksor dari neuron sensorik (aferen) dalam, neuron motorik (eferen).
Selain neuron sistem syaraf memiliki pula sejumlah radar sel non-neuronal yang dinamakan sel gkal, yang tersebar di antara – dan seringkali di sekeliling – neuron. Yang sering berjalinan secara erat. Sel gikal membantu neuron melekat pada tempatnya dan memberinya zat makanan.
b. Potensi aksi
Suatu stimulus berjalan sepanjang neuron sebagai impuls elektro-kimiawi yang berjalan dari dendrite ke ujung akson. Implus yang berjalan (potensial aksi) ini disebabkan karena mekanisme self propagating yang dinamakan depolarisasi yang mengubah permeabilitas membran sel terhadap berbagai jenis ion (atom dan molekul bermuatan negatif) yang berada di dalam dan di luar sel.
Suatu potensial aksi, jika telah dimulai, berjalan menuruni akson ke banyak tonjolan kecil di ujung akson yang dinamakan terminal sineptik. Terminal tersebut melepaskan substansi kimia yang dinamakan neo-transmitor yang bertanggung jawab untuk transfer sinyal dari satu neuron ke neuron didekatnya.
Dua aspek penting dalam pemindahan impuls saraf; konduksi sepanjang benang akson dari pemindahan yang melalui sambungan sinoptik antara neuron. Konduksi aksional menyeberangi potensi aktif elektro-kimiawi mengangkut antara ion sodium dan potassium melalui jaringan sel. Senyawa kimia yang menjadi perantara disebut neo-transmitor, membawa impuls dari satu neuron ke neuron selanjutnya di seberang sebuah sinopsis.
Neo-transmitor dilepaskan dari terminal akson dan bekerja pada dendrite dan sel tubuh dari neuron penerima mengubah penyebaran jaringan menuju ke gerbang pembakaran (pada sinopsis eksitatori) atau menjauhi gerbang (pada sinopsis inhebitatori). Gabungan input eksitatori dan input inhebitatori pada sinpsisnya menentukan apakah sebuah neuron akan terbakar.
c. Penghantaran Synaptic
Hubungan sinaptik antara neuron mereka hal yang sangat penting, karena disanalah sel syaraf mengantar isyarat, tapi neuron tidaklah berhubungan langsung satu sama lain, ada sedikit celah di antara masing-masing sel. Celah berikut daerah sekitarnya ini dikenal sebagai sinopsis, yaitu tempat lewatnya impuls syaraf.
Ukuran potensi aktif itu konstan, dan sekali dimulai pembakaran pada neuron akan terus menjalar sepanjang akson menuju ke sinapsis.tetapi tebakar atau tidaknya neuron itu tergantung pada pada potensi bertahap yang ada dalam dendrit dan sel tubuh.
B. Organisasi Sistem Syaraf
Sistem syaraf dibagi menjadi sistem syaraf pusat (otak dan modula spinalis/ sumsum tulang belakang) dan sistem syaraf tepi (syaraf yang menghubungkan otak dan sumsung tulang belakang ke bagian tubuh lainnya). subdivisi sistem syaraf tepi adalah sistem somatic (yang membawa pesan ke dan dari reseptor, sensorik, otot dan permukaan tubuh) dan sistem otonomik (yang berhubungan dengan organ internal dan kelenjar-kelenjar).
Sebagian besar serabut syaraf yang menghubungkan berbagai bagian tubuh ke otak satu persatu bersama di modula spinalis, di mana mereka dihubungi oleh tulang belakang tubuh. Modula spinalis (sumsung tulang belakang) merupakan sistem yang sangat kompat (padat). Diameternya sebesar jari kelingking kita.
Beberapa refleks respons sederhana dilakukan pada tingkat modula spinalis. Salah satu contohnya adalah linear jerk (refleks patella) yaitu ekstensif tungkai sebagai respon dari ketukan pada teudon di depan tempurung lutut. Seringkali dokter menggunakan tes ini untuk menentukan efisiensi refleks spinal. Fungsi alami refleks ini adalah untuk memastikan bahwa tungkai akan mengalami ekstensi (perluasan) jika lutut membengkok oleh kekuatan gravitasi, sehingga organisme tetap berdiri.
C. Struktur Otak
Otak manusia terdiri dari tiga lapisan konsentrik (pusat): central core, sistem limbik dan serebium.
a. Central Core
Mencakup modula (sumsung), bertanggung jawab untuk refleks pernafasan dan postura; sereblum (otak kecil) mengurusi koordinasi motorik, thalamus mp stasiun penghubung antara informasi sensorik yang datang; dan hypothalamus , penting untuk emosi dan mempertahankan homeostasis. Sistem retikuler (yang berhubungan dengan struktur jaringan) yang menyilang melalui beberapa struktur di atas, mengendalikan tingkat kesadaran dan kesiagaan organisme (makhluk hidup).
b. Sistem Limbik
Sistem limbik mengendalikan beberapa aktivitas instinktif (makan, menyerang, melarikan diri dari bahaya, perkawinan) yang diregulasi oleh hypothalamus. Sistem ini juga penting dalam emosi dan memori.
Sistem ini terletak persis di bawah belahan otak besar dan terdiri dari sekumpulan bangunan tunggal yang berkaitan dengan motivasi, emosi dan ingatan. Ablas (Pergausan (aus): proses penyusutan suatu benda akibat peristiwa pergeseran dengan benda lain, (pengikisan) ). Dari berbagai sistem ini pada manusia mengakibatkan sangat menurunnya daya ingat orang tersebut terhadap suatu benda yang baru diperkenalkan kepadanya. Rantai jalah sistem limbic ini berhubungan dengan thalamus dan hypothalamus.
Sistem limbic ini jelas merupakan bagian yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Sistem limbic adalah panel kontrol utama kita yang menggunakan informasi dari indera penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh dan yang tak begitu sering indera peraba dan penciuman sebagai inputnya. Kemudian informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak kita yaitu neokorteks .
c. Helmsfer Serebium
Serebrum jauh lebih berkembang pada manusia dibandingkan organisme lain. Lapisan luarnya dinamakan korteks serebral, dalam bahasa latin, cortex berarti “kulit kayu” – korteks serebral (sering disebut korteks saja) otak yang diawetkan tampak berwarna kelabu karena mengandung munyak badan sel syaraf dan serabut yang tidak bermielin – dengan demikian sering disebut “gray mather” (substansi kelabu). Bagian dalam serebrum di bawah korteks terdiri terutama di akson bermielin dan tampak berwarna putih.
Serebrum dibagi menjadi dua belahan cerebral, permukaan belahan yang bergelombang ini, yaitu korteks serebral, mengendalikan diskriminasi, pembuatan keputusan, belajar dan berpikir. Proses mental taraf tinggi. Bagian tertentu otak merupakan pusat masukan sensorik atau untuk mengendalikan gerakan khusus. Bagian otak selebihnya terdiri bagian yang berasosiasi.
1. Struktur serebrum
Semua sistem sensorik (misalnya penglihatan, pendengaran dan sentuhan) memproyeksikan informasi ke area spesifik di korteks. Pergerakan bagian tubuh (respons motorik) dikendalikan oleh area lain di korteks. Bagian korteks lainnya yang tidak sensorik atau morotik (gerak) terdiri dari asosiasi (persatuan). Area tersebut mengurusi aspek lain perilaku – memori, proses berpikir, dan bahasa – dan menghuni bagian teluas korteks manusia.
2. Area korkal dan fungsinya
Area motorik
Area motorik mengendalikan pergerakan tubuh yang volunteer (disadari), area ini terletak tepat di depan figura sentralis (lihat gambar 2.9). Stimulasi lisfik pada tempat tertentu di korteks motorik menghasilkan pergerakan bagian tubuh spesifik, hika titik yang sama di korteks motorik mengalami kerusakan, gerakan yang bersangkutan menjadi terganggu.
Area somato sensorik
Seakan-akan bagian tubuh tersebut sedang disentuh atau digerakkan. Ini dinamakan area somatosensorik (area pengindera) tubuh. Panas, dingin, sentuh, nyeri dan sensasi pergerakan tubuh semuanya direpresentasikan di area ini.
Area visual.
Bertempat di bagian belakang tiap loeus okspital yang terdapat di area korteks. Dan kerusakan pada area visual salah satu hemirfer (katakanlah, kiri) akan menyebabkan kebutuhan di lapangan pandang sisi iri, kedua mata yang menyebabkan hilangnya penglihatan untuk lingkungan sebelah kanan. Fakta ini kadang-kadang membantu dalam menentukan lokasi tumor otak atau kelainan lainnya.
Area auditorik
Terdapat di permukaan lobus temporals (pada sisi masing-masing hemisfer) terlipat dalam analisis sinyal auditorik yang kompleks. Adapun fungsinya mengurusi pola temporal suara, seperti pembicaraan manusia.
Area asosiasi, yaitu area besar di korteks serebral yang tidak mengurusi secara langsung proses sensorik atau motorik.
D. Belahan Otak
Sejauh ini kita telah memperlakukan belahan serebaral seolah-olah sama, berdasarkan realita bahwa belahan otak kiri mengendalikan sisi tubuh
belahan otak kanan mengendalikan sisi tubuh kiri.
Sejak tahun 1861, ahli antropologi Prancis, Paul Broca memeriksa otak orang pasien yang menderita kehilangan kemampuan berbicara dan menemukan kerusakan pada suatu bagian di sebelah kiri tepat di atas celah lateral lipatan frontal. Daerah ini dikenal sebagai daerah Broca (gambar 2-9), terlibat dalam produksi suara ucapan. Kerusakan pada daerah yang sama pada belahan otak kanan biasanya tidak mengakibatkan kerusakan ucapan. Bagian otak yang menyangkut pemahaman ucapan dan kemampuan untuk menulis serta memahami kata-kata yang tertulis biasanya juga terletak pada belahan otak kiri, jadi seseoang yang menderita penyakit “stroke” yang merusak belahan otak kirilebih memprlihatkan kemunduran berbahasa daripada seseorang yang menderita kerusakan pada belahan otak kanan. Hal ini biasanya terjadi pada individu yang bukan kidal karena belahan otak kiri mereka biasanya dominant. (Ingat bahwa otak belahan otak kiri mengendalikan fungsi motorik sisi kanan tubuh). Beberapa orang kidal memiliki sejumlah pusat ujaran yang terletak pada belahan otak kana atau terbagi dua tempat, tetapi sebagian besar manusia mempunyai bagian fungsi bahasa pada belahan otak kiri (sama halnya dengan individu yang bukan kidal).
Meskipun peranan belahan otak kiri dalam bahasa sudah diketahui untuk waktu yang lebih lama, tetapi kemungkinan untuk menyelidiki apa yang dapat dilakukan oleh setiap belahan otak kiri baru terbuka belum lama berselang pada individu normal,otak berfungsi sebagai satu kesatuan ; informasi dari satu belahan segera dipindahkan ke belahan lain yang melaluai satu pita lebar penyambung benang syaraf yang disebut Korpuskolosum.
E. Sistem Syaraf
Syaraf yaitu beberapa dari akson-akson (nerit/ syaraf) ini ada yang mempunyai panjang lebih dari satu meter dan terikat di dalam berkas. Begitu besarnya berkas ini, sehingga cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang pada seekor binatang tertentu yang dibedah.
1. Sistem syaraf periferi
Sistem ini terdiri dari dua bagian utama yang berbeda struktur dan fungsinya, yaitu sistem syaraf somatic dan sistem syaraf autonomic.
Sistem syaraf periferi terdiri dari sistem syaraf somatic yang melewatkan pesan dari organ indera ke otot sadar, dan sistem syaraf atatonomia yang herhubungan dengan fungsi-fungsi emosi dan tak sadar.
Sistem syaraf outonomik mempunyai dua bagian yaitu bagian simpatik dan bagian para simpatetik.
Aktifitas sistem syaraf simpatik menempatkan tubuh ke dalam gejala serang atau terbang.
2. Sistem syaraf pusat
Bagian sistem syaraf pusat melakukan fungsi yang berbeda, sumsung tulang belakang bertanggung jawab terhadap gerak refleks dan pemancaran pesan dari otak ke tubuh. Batang otak, termasuk di dalamnya formasi retikuler mempengaruhi keterjagaan dan koordinasi kerja keterampilan. Hipotalamus menentukan motivasi dan emosi, thalamus bertugas sebagai stasiun penghubung antara organ-organ indera, korteks, dan otak kecil. Sistem limbic mempengaruhi motivasi, ingatan dan emosi dan korteks, yaitu permukaan atas otak besar mengendalikan perilaku kecerdasan.
Sistem syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsung tulang belakang
F. Sistem endoktrin
Sistem endoktrin mempengaruhi keadaan tubuh dengan cara melepaskan hormon. Pengaruh hormon ini lebih lambat, tetapi lebih tahan lama, dibandingkan dengan pengaruh sistem syaraf. Sistem syaraf endoktrin penting di dalam mengendalikan antara lain rasa haus, emosi dan aktivitas sosial.
Homon-hormon tersebut disekresikan oleh berbagai kelenjarendoktrin kedalam aliran darah (lihat gambar 2-14). Hormone kemudian berjalan ke seluruh tubuh, bekerja melalui berbagai cara diberbagai jenis sel-sel. Tiap sep sasaran diperlengkapi dengan reseptor yang hanya mengenali molukul hormone yang ditujukan beraksi pada sel tersebut; reeseptor menarik molekul hormone yang tepat dari aliran darah dan masuk kedalam sel. Sebagian kelenjar endoktrin diaktivasi oleh system syaraf, sedangkan kelenjar endoktrin lain diaktivasi oleh perubahan kimiawi internal tubuh.
Salah satu kelenjar endotrin utama, hipofisis (pituitary), sebagainya mrupakan pertumbuhan keluar dari otak dan terletak tepat dibawah hpotalamus.(lihat kembali gambar 2-7). Kelenjar hipofisis dinamakan “master glad” karena ia menghasilkan jumlah terbanyak hormone yang berbeda dan mengendalikan sekresi kelenjar endoktrin yang lain. Salah satu hormone hipofosis memiliki pekerjaan penting mngendalikan pertumbuhan tubuh. Kalau terlalu sedikit hormone ini menyebabkan tubuh yang kerdil, sedangkan sekresi yang berlebihan (oversekresi) menyebabkan tubuh yang raksasa. Hormon lain dilepaskan oleh hipofisis memicu kerja kelenjar endoktrin lain, seperti tiroid (kelenjar gondok), kelenjar seks, dan lapisan luar kelenjar adrenal (anak ginjal). Percumbuan, perkawinan, dan perilaku reproduktif pada banak hewan berdasarkan pada interaksi yang kompleks antara aktivitas system syaraf dan pengaruh kelenjar hipofisis pada kelenjar seks.
Kelenjar adrenal memiliki peranan penting dalam menentukan mood seseorang, tingkat energi, dan kemampuan menghadapi stres (ketakutan, kecemasan, nyeri, peistiwa emosional, dsb). Bagian dalam kelenjar adrenal menkresikan epinefrin dan norepinefrin (juga dikenal sebagai adrenalin dan noradrenalin. Epinefrin beraksi melalui sejumlahcara untuk mempersiapkan organisme menghadapi situasi darurat, sringkali bersama divisi simpatik system saraf otonomik. Epinifrin, misalnya, mempengqruhi otot polos dan kelenjar keringat melalui cara yang sama seperti system saraf simpatik. Ia menyebabkan konstriksi pembuluh darah dilambung, usus dan membuat jantung berdenyut lebih cepat (seperti yang iketahui oleh orang yang pernah mendapatkan suntikan adrenalin.
Norepinefrin juga mempersiapkan organisme untuk situasi darura. Jika mencapai hipofisis dalam perjalanannya melalui aliran darah, ia menstimulasi (mendorong)kelenjar itu untuk melepaskan suatu hormone yang beraksi di lapisan luar kelenjar adrenal; selanjutnya hormone kedua ini menstimulasi hati untuk meningkatkan kadar gula darah sehingga tubuh memiliki energi untuk bertindak secara cepat.
Hormone-hormon system endoktrin dan neurotransmitter neuron memiliki fungsi yang serupa; mereka keduanya membawa pesan di antara sel-sel tubuh. Sebuah neurotransmitter membawa pesan antara neuron-neuron yang berdekatan, dan efeknya sangat lokalisasi. Sebaliknya, suatu hormone dapat berjalan menempuh jarak yang panjang ke seluruh tubuh dan beraksi melalui berbagai cara pada banyak jenis sel yang berbeda. Kemiripan dasar antara kurir kimiawitersebut (walaupun perbedaannya) ditunjukkan oleh fakata bahwa sebagian memiliki kedua fungsi. Epinefrin, misalnya, beraksi sebagai neurotransmitter jika dilepaskan oleh neuron, dan beraksi sebagai hormone jika dilepaskan kelenjar adrenal.
Hubungan antara kelenjar endoktrin dan hipotalamus menggambarkan interaksi kompleks yang terjadi antara system indoktrin dan system syaraf
BAB II
PENYIMPULAN
Otak manusia terdiri dari 12 milyar atau lebih sel khusus yang disebut Neuron, Yaitu unit dasar sistem saraf. Neuron merupakan kunci rahasia dari kegiatan belajar, serta berfungsinya mental.
Syaraf (nervus) adalah kumpulan akson yang keluar dari ratusan atau ribuan neuron. Satu syaraf mungkin berisi aksor dari neuron sensorik (aferen) dalam, neuron motorik (eferen)
berdasarkan realita bahwa belahan otak kiri mengendalikan sisi tubuh belahan otak kanan mengendalikan sisi tubuh kiri.
Struktur Otak, Otak manusia terdiri dari tiga lapisan konsentrik (pusat): central core, sistem limbik dan serebium.
Belahan otak, belahan otak kiri mengendalikan sisi tubuh belahan otak kanan mengendalikan sisi tubuh kiri.
Syaraf yaitu beberapa dari akson-akson (nerit/ syaraf) ini ada yang mempunyai panjang lebih dari satu meter dan terikat di dalam berkas.
System Syaraf ada dua yaitu: Sistem syaraf periferi, Sistem syaraf periferi terdiri dari sistem syaraf somatic yang melewatkan pesan dari organ indera ke otot sadar, dan sistem syaraf atatonomia yang herhubungan dengan fungsi-fungsi emosi dan tak sadar. dan Sistemsyaraf pusat, Sistem syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsung tulang belakang
Sistem endoktrin mempengaruhi keadaan tubuh dengan cara melepaskan hormon. Pengaruh hormon ini lebih lambat, tetapi lebih tahan lama, dibandingkan dengan pengaruh sistem syaraf. Sistem syaraf endoktrin penting di dalam mengendalikan antara lain rasa haus, emosi dan aktivitas sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Rita L. Atkinson dkk. Pengantar PsikologiI (Batam Centre,2932: Interaksa, PO BOX 238) Ed .XI, jilid 1
Rita L. Atkinson dkk Pengantar Psikologi Ed. VIII
Rita L. Atkinson dkk Pengantar Psikologi Ed.II (Batam Centre:Interaksara)1987
Malcom Hardy-Steve Heves Pengantar Psikologi , Ed.KeII (Semarang: PT Glora Aksara Pratama)
Bobbie Deporter dan Mike Hinarcki, Quantum Learning (Bandung: Penerbit KAIFA)cet.XII .Februari 2002
Kamus Populer